Bocah di Aceh Utara Alami Gizi Buruk Akut, Tubuhnya Hanya Tinggal Tulang dan Kulit

Table of Contents
bocah aceh utara alami gizi buruk
Intan Zahar (4), pengidap gizi buruk akut 
Kabar Aceh Online - Seorang bocah, Intan Zahar (4), dilaporkan mengidap gizi buruk akut di Desa Kuala Keureto, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara.

Akibat dari  gangguan nutrisi yang disebut Marasmus itu, anak dari pasangan Yusri dan Nur Bayani itu terlihat hanya tinggal kulit dan tulang.

Sedangkan orangtuanya sudah berusaha membawa berobat putranya itu untuk menyembuhkan kondisinya.

Kepala Desa Kuala Keureuto M Kaoy Amin, Rabu (16/1/2019) menyebutkan, sebelumnya dirinya sudah melaporkan kondisi itu ke Puskesmas Lapang, Aceh Utara.

Petugas Puskesmas, sambung Kaoy, sudah pernah datang sekali, namun setelah itu tidak pernah datang lagi.

“Kami harap, kondisi begini ini menjadi perhatian serius dari Dinas Kesehatan Aceh Utara. Dengan segala keterbatasannya, orang tuanya dan kami di Lapang ini sudah berupaya kemana-mana berobat, namun kondisi anak itu belum membaik,” kata Kaoy.

Dia berharap, Bupati Aceh Utara juga segera merespon keluhan masyarakat nelayan itu. “Agar anak itu sehat kembali,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Khalmida, menyebutkan dirinya akan mengecek kronologis anak gizi buruk itu.

“Saya cek ke Kepala Puskesmasnya kronologisnya. Harusnya itu diawasi didampingi, tak boleh begitu. Tapi detailnya saya cek dulu,” pungkasnya.

Apa itu Marasmus?

Marasmus adalah bentuk gangguan nutrisi yang disebabkan tubuh kekurangan protein dan kalori. Kedua nutrisi tersebut sangat dibutuhkan untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh.

Saat tubuh kekurangan protein dan kalori, berbagai fungsi fisik mengalami perlambatan bahkan dapat terhenti.

marasmus

Marasmus adalah masalah kesehatan yang umum terjadi di negara berkembang dan dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Pada anak-anak, khususnya balita, kondisi ini lebih mungkin terjadi dan memiliki keparahan yang lebih tinggi.

UNICEF memperkirakan sedikitnya terdapat 500.000 kasus kematian akibat marasmus pada anak-anak di dunia.

Kekurangan protein dan kalori juga dapat menyebabkan kwashiorkor yang merupakan komplikasi dari marasmus.

Pada umumnya, kwashiorkor terjadi pada usia anak-anak dan menyebabkan masalah pertumbuhan, terutama stunting alias gangguan pertumbuhan tinggi badan.

Kondisi kekurangan nutrisi saat usia balita akan meningkatkan risiko seorang anak mengalami kwashiorkor.


sumber: kompas.com dan hellosehat.com