Bulog Suplier Tunggal BPNT, Pengusaha Masih Boleh Pasok E-Warong

Table of Contents
Bulog Suplier Tunggal BPNT
Presiden Jokowi saat mengunjungi gudang Bulog

Solo - Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) memutuskan Perum Bulog sebagai suplier tunggal bantuan pangan nontunai (BPNT) di daerah. Lewat kebijakan ini, penyaluran beras BNPT harus sepenuhnya lewat Bulog. Kendati demikian, pengusaha swasta masih diperbolehkan menyetok beras ke e-warong. Dengan catatan berasnya diambil dari bulog.

Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, kebijakan ini sudah berjalan di lapangan. Bulog berperan sebagai koordinator tunggal penyaluran BNPT di daerah. Artinya, pengusaha lokal yang selama ini jadi suplier e-warong tetap harus mengambil beras dari Bulog.

“Para pengusaha lokal itu kan pada dasarnya bukan petani, tetapi pedagang. Mereka tetap bisa menyuplai beras ke e-warong. Karena ambilnya dari Bulog, jadi pengusaha masih dapat untung. Tidak perlu khawatir,” jelas Agus Gumiwang kepada Jawa Pos Radar Solo di sela Munas Kapesos 2019 di The Sunan Hotel Solo, kemarin (7/8).

Agus berharap Bulog berkomitmen dalam pelayanan. Agar distribusi BPNT tidak terganggu. Beras Bulog harus berpegang teguh pada 6T. Yakni tepat sasaran, tepat waktu, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat administrasi, dan tepat harga.

Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso terus berusaha menjadi pemasok tunggal beras program BPNT. Menurutnya, BPNT adalah bantuan yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM), khususnya warga tidak mampu. Karena program pemerintah, diharapkan penyalurannya melibatkan Bulog.

“Bulog wajib terlibat dalam penyerapan beras hasil petani. Terkait kualitasnya, saat ini tidak ada lagi beras jelek yang diserap Bulog. Kalau berbicara kualitas, kami sudah menyortir semua beras. Apakah beras ini bagus atau tidak. Bahkan obsesi kami ke depan, tidak ada beras medium. Tetapi seluruhnya beras premium,” tandasnya. (Jawapos)